Bulu tangkis sudah lama menjadi olahraga populer di Indonesia, bersanding dengan sepak bola. Bahkan, para pemain bulu tangkis terbaik Indonesia tak hanya diakui di dalam negeri, tapi juga disegani di tingkat dunia.
Kerap kali, prestasi membanggakan dibawa pulang putra-putri terbaik bangsa ke Tanah Air, mulai dari gelar jawara turnamen bergengsi hingga medali emas Olimpiade.
Nah maka dari itu, kami rangkum daftar 11 pemain bulu tangkis terbaik Indonesia sepanjang masa dengan prestasi dan kualitas main yang jempolan.
1. Liem Swie King
Sosok satu ini menjadi legenda hidup tunggal putra Indonesia. Liem Swie King bermain di akhir tahun 1970-an hingga pertengahan 1980-an. Raja smash bulu tangkis ini sudah bermain bulu tangkis sejak usia belia ketika tinggal di Kudus, Jawa Tengah dengan dorongan orangtua.
Di Final All England 1976, King menantang pemain legendaris Indonesia lainnya, Rudy Hartono. Setelahnya, King menjadi penerus kejayaan Rudy di bulu tangkis dunia.
King mencatatkan prestasi dengan tiga gelar juara All England (1978, 1979, 1981), medali emas Asian Games 1978, hingga piala Thomas. Atas prestasinya, pada Mei 2004, Federasi Bulu Tangkis Internasional (BWF) memberikan penghargaan Hall Of Fame kepada Liem Swie King yang menegaskan statusnya sebagai salah satu pemain bulu tangkis terbaik Indonesia sepanjang sejarah.
2. Maria Kristin
"Queen of Rubber Game", begitu Maria Kristin Yulianti dijuluki. Pemain bulu tangkis asuhan PB Djarum ini lahir di Tuban, 25 Juni 1985.
Sejumlah gelar berhasil disumbangkan Maria Kristin bagi Indonesia, termasuk medali perunggu Olimpiade Beijing. Selain itu, sejumlah gelar jawara dan prestasi dari turnamen BWF juga berhasil diraih pemain yang kerap disebut punya daya pikat sendiri ini.
Maria Kristin diketahui pensiun dini setelah mengalami cedera berkepanjangan di lutut kanannya, namun itu tak mengubah statusnya sebagai salah satu pemain bulu tangkis terbaik Indonesia di sektor tunggal putri.
3. Rudy Hartono
Legenda yang satu ini begitu luar biasa karena ia sanggup menembus sejumlah rekor dunia. Nama Rudy Hartono bahkan pernah masuk dalam Guiness Book of World Record atas capaiannya membawa Indonesia menjuarai 8 kali All England dan memenangkan 4 gelar Thomas Cup. Rudy bahkan tercatat sebagai pemenang termuda yang menjuarai turnamen bulu tangkis tertua dunia bernama All England.
Melengkapi prestasinya, Rudy sukses membawa pulang medali emas dari Olimpade Munich 1972, sayang ajang itu dinodai tragedi yang membuat Olimpiade berhenti di tengah jalan. Dia juga mengoleksi 23 gelar juara turnamen dunia dari tiga nomor pertandingan berbeda yakni tunggal, ganda putra, dan ganda campuran.
Cara bermain Rudy dikenal cepat dan kuat. Dia bisa mengendalikan permainan dan bahkan dijuluki "Wonderboy" oleh banyak orang. Selepas gantung raket, Rudy sempat menjadi Ketua Bidang Pembinaan PBSI pada 1981-1985.
Dengan prestasinya yang mengilap itu, tak salah menyebut Rudy Hartono sebagai salah satu pemain bulu tangkis terbaik Indonesia sepanjang sejarah.
4. Susy Susanti
Sosok yang satu ini sudah tak lagi asing bagi pencinta bulu tangkis tanah air. Susy Susati bisa terbilang menjadi satu dari segelintir tunggal putri terbaik Indoneisa yang diakui dunia, yang otomatis menegaskan statusnya sebagai bagian dari deret pemain bulu tangkis terbaik Indonesia sepanjang sejarah.
Puncaknya tentu saja ketika Susy bersama tunggal putra Indonesia kala itu, Alan Budikusuma, yang kini menjadi suaminya, sukses mengawinkan medali emas tunggal putri dan tunggal putra di ajang bergengsi Olimpiade Barcelona 1992.
Susy kala itu menjadi atlet Indonesia pertama yang membawa pulang medali emas Olimpiade Barcelona 1992, karena medali emas Rudy Hartono di tahun 1972 tidak masuk dalam hitungan.
Sejumlah gelar bergengsi seperti juara dunia juga pernah diraih Susy. Selain itu, Susy Susanti juga sukses membawa pulang 4 gelar All England (1990, 1991, 1993, 1994).
5. Mia Audina
Sosok tunggal putri lainnya yang membekas di hati penikmat bulu tangkis Indonesia adalah Mia Audina Tjiptawan. Kala itu, belum genap berusia 14 tahun, Mia muda sudah bergabung dengan Pelatnas PBSI untuk masuk dalam persiapan menuju Uber Cup.
Di usia masih 15 tahun, Mia sudah dipercaya ikut memperkuat tim beregu putri Indonesia di Uber Cup 1994. Mia juga punya karier unik karena memenangkan medali Olimpiade bersama dua negara berbeda.
Pada Olimpiade Atlanta 1996, Mia Audina mendapat medali perak sebagai atlet Indonesia. Lalu 8 tahun berselang, ia kembali menyumbangkan medali perak namun kali ini untuk negara keduanya, Belanda.
Meski kini jadi warga negara Belanda, Mia Audina tak diragukan lagi adalah salah satu pemain bulu tangkis terbaik Indonesia sepanjang sejarah, bersanding dengan sang senior, Susy Susanti, di sektor tunggal putri.
6. Liliyana Natsir
Sosok atlet ganda campuran satu ini bisa dibilang merupakan kesayangan pencinta bulu tangkis Indonesia hingga saat ini. Butet, begitu Liliyana Natsir akrab disapa, menyumbang berbagai gelar dan prestasi untuk Indonesia.
Butet bermain bulu tangkis sejak usianya masih 9 tahun. Butet remaja bahkan berpisah dari orangtua di Manado demi mencapai cita sebagai pebulu tangkis terbaik dunia.
Dua medali Olimpiade sudah diraih Butet dengan dua pasangan berbeda. Medali Olimpiade pertamanya diraih pada 2008 di Olimpiade Beijing bersama Nova Widianto dengan raihan perak, lalu medali Olimpiade kedua diraih pada tahun 2016 di Olimpiade Rio de Janeiro bersama Tontowi Ahmad yang berwujud medali emas.
Minggu, 27 Januari 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Liliyana Narsir resmi pamit dan gantung raket. Tagar #ThankYouButet kala itu menjadi trending di sosial media ketika publik Tanah Air dan dunia melepas salah satu pemain bulu tangkis terbaik Indonesia sepanjang masa.
7. Taufik Hidayat
Bicara soal tunggal putra Indonesia, pencinta bulu tangkis dunia pasti tak akan pernah lupa dengan sosok satu ini: Taufik Hidayat. Sosoknya bahkan masuk dalam jajaran Fantastic Four tunggal putra dunia pada masanya.
Sejumlah gelar prestisius berhasil dibawa pulang Taufik ketika menjadi atlet andalan tepok bulu ini mulai dari enam gelar juara Indoneisa Open, gelar juara dunia, hingga medali emas Olimpiade Athena 2004 lalu. Termasuk raihan fantastis sebagai peringkat satu dunia ketika usianya masih 17 tahun.
Sosok ini dijuluki flamboyan di lapangan dan dikenal punya karisma sendiri. Bersama Lin Dan (Tiongkok), Lee Chong Wei (Malaysia) dan Peter Gade (Denmark), Taufik Hidayat dijuluki empat raja tunggal putra bulu tangkis dunia. Sebuah julukan yang menegaskan statusnya sebagai salah satu pemain bulu tangkis terbaik Indonesia sepanjang masa.
8. Vita Marissa
Bermain di sektor ganda, Vita sukses menguasai baik ganda putri mau pun ganda campuran. Sosok satu ini juga tak lepas dari sejumlah prestasi untuk Indonesia.
Sempat berpasangan dengan Nova Widianto, pasangan Vita/Nova sempat jadi ganda campuran yang cukup ditakuti pemain dunia. Sayang, Vita sempat mengalami cedera cukup parah walau akhirnya sukses bangkit dan kembali berprestasi.
Vita juga pernah menggandeng Butet di sektor ganda putri. Bersama Butet, Vita berhasil memenangkan China Masters 2007 hingga tampil ciamik dalam ajang Uber Cup 2008.
Vita Marissa pensiun pada 2005 lalu dan meski tak punya koleksi medali Olimpiade, sosoknya yang mampu membimbing pemain muda membuatnya termasuk salah satu pemain bulu tangkis terbaik Indonesia di masanya.
9. Hendra Setiawan
Kalau sosok yang satu ini kerap disebut sebagai sosok panutan, terutama di sektor ganda putra. Hendra Setiawan dengan sederet prestasi fantastisnya memang layak masuk jajaran pemain bulu tangkis terbaik Indonesia, setidaknya dalam 20 tahun terakhir.
Pertama berkarier di sektor ganda putra, Hendra Setiawan berpasangan dengan Markis Kido. Prestasi keduanya terbilang ciamik di mana sejumlah gelar sukses dibawa pulang ke Tanah Air.
Bersama Markis Kido, Hendra Setiawan membawa pulang medali emas di ajang Olimpiade Beijing 2008 di mana mereka menundukkan salah satu ganda putra legendaris dunia, Cai Yun/Fu Haifeng di laga puncak.
Kini, seolah terlahir jadi maestro ganda putra, Hendra Setiawan bersama pasangannya saat ini, Muhammad Ahsan, juga lolos kualifikasi Olimpade Tokyo 2020 yang akan digelar pada musim panas 2021 mendatang.
The Daddies, begitu Hendra/Ahsan akrab disapa, juga sukses menjadi juara dunia untuk kali ketiga pada 2019 lalu. The Daddies kini menduduki peringkat dua dunia di sektor ganda putra.
10. Kevin Sanjaya Sukamuljo
"Si tangan petir", begitu sosok atlet muda berbakat Kevin Sanjaya Sukamuljo dijuluki dunia. Kecepatan tangannya memang menjadi kekuatan Kevin ketika bermain di sektor ganda putra bersama Marcus Fernaldi Gideon.
Pemuda kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur ini bisa dibilang adalah pemain bulu tangkis terbaik Indonesia di masa sekarang, mengingat usianya masih 25 tahun. Atlet asuhan PB Djarum ini sukses meraih sejumlah gelar bersama Marcus.
The Minions, begitu Kevin/Marcus dijuluki, sukses membawa pulang banyak gelar prestisius. Keduanya juga sukses mencatatkan diri sebagai pasangan ganda putra terbaik dunia dengan bertengger di peringkat satu versi BWF selama 149 pekan lamanya.
Catatan ini menjadi rekor lantaran belum ganda ganda putra dunia selama ini yang bisa bertahan sebagai peringkat satu dunia selama The Minions. Jika mampu menyabet medali emas Olimpiade pada tahun mendatang, paripurna sudah karier legendaris Kevin di usia yang masih relatif muda.
11. Alan Budikusuma
Ketika membicarakan nama legenda tunggal putra dunia, nama Alan Budikusuma kerap sedikit terlupakan di balik nama-nama ikonik misal Rudy Hartono hingga Liem Swie King. Padahal, suami Susy Susanti ini adalah peraih medali emas Olimpiade Barcelona pada tahun 1992.
Kala itu, bersama Susy yang kini jadi teman hidupnya, keduanya mengawinkan medali emas Olimpiade di sektor tunggal putra dan tunggal putri. Alan juga juara dunia bulu tangkis pada tahun 1993, serta bagian dari skuat Indonesia saat menggondol gelar juara Thomas Cup pada tahun 1996.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar